Bulan rajab adalah bulan yang sangat mulia dan
agung, penuh barokah dan hikmah, ibadah pada bulan ini dilipatgandakan
pahalanya oleh Allah, doa-doa diijabah, dan pintu taubat dibuka lebar-lebar
siap menerima siapapun juga yang hendak bertaubat kepada Allah. Seperti
diriwayatkan oleh Al imam Ibnu ‘Asakir dari Abu Umamah RA bahwasanya Nabi
Muhammad SAW bersabda (yang artinya):
“Ada lima malam yang
tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya, malam pertama bulan rajab, malam
pertengahan sya’ban (nisfu sya’ban), malam jumat, malam idul fitri dan malam
idul adha”.
Dan cukup kiranya sebagai kemuliaan bulan ini di
mana Allah Ta’ala menjadikannya salah satu dari empat bulan yang dinamakan Asyhurul Hurum
(bulan yang terhormat). Sebagaimana dalam Al Quran Allah berfirman (yang
artinya):
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah
dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram (mulya). Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.
(QS. At Taubah 36)
Mengenai Asyhurul Hurum ini Nabi Muhammad SAW telah
menjelaskan kepada kita bahwa empat bulan tersebut adalah Dzul Qa’dah, Dzul
Hijjah, Muharram dan Rajab. Seperti dalam riwayat Bukhori dan Muslim dari sahabat
Abu Bakrah RA.
Sahabat Ibnu Abbas RA mengatakan tentang kemulyaan
empat bulan ini:
“Allah telah mengkhususkan empat bulan, dimana
Allah menjadikannya penuh kemulyaan, dosa-dosa di bulan ini lebih besar
daripada bulan lainnya, begitu pula amal sholeh dan pahala”.
Bulan Rajab adalah bulan taubah, seorang ulama’
ahli hadits Al-Imam Muhammad bin Abdullah Al Jardani Rohimahullah menerangkan
dalam kitab hadits Misbahud-dholam bahwa : “Diterangkan dalam kitab-kitab Allah
yang terdahulu, orang yang membaca :
Robbighfirli warhamni watub 'allayyaDibaca 70 x setiap ba’da isya’ atau waktu pagi dan sore bulan Rajab,
“Orang tersebut akan terhindar dari siksaan api neraka (dosa-dosanya diampuni oleh Allah)”
Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan
di bulan Rajab adalah berpuasa, karena sudah
termasuk dalam keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum, sebab Rajab
termasuk Al Asyhurul Hurum.
KEUTAMAAN
BULAN RAJAB
Beberapa hadis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam menunjukkan kelebihan bulan rajab:
- Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat.
- Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya’ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku.
- Kemuliaan Rajab dengan malam Isra’ Mi’rajnya, Sya’ban dengan malam nisfunya dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya.
- Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya.
- Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SUBHANAHU WA TA’AALA.”
- Puasa 3 hari pada bulan Rajab, dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun perjalanan).
- Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga
- Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Puasa dalam bulan Rajab, wajib bagi yang ber puasa itua diampunkan dosa-dosanya yang lalu. Dipelihara Allah umurnya yang tinggal. Terlepas daripada dahaga di akhirat.
Sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban
adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan
berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi
dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya’ban dan bulan Ramadhan.
Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi
mereka.”
Satu lagi hadist yang cukup menggetarkan hati,
Rasulullah bersabda :
“Apa bila datanghari kiamat berserulah malaikat
‘Dimanakah orang orang yang suka menghormati bulan Rajab?’ lalu keluarlah
sebuah NUR dan malaikat Jibril dan Mikail ‘Alaihi salam mengikuti Nur itu,
serta merta mengikutlah orang orang yang menghormati bulan Rajab, kemudian
mereka melewati Sirthatal Mustaqim secepat kilat
yang menyambar. Bersujudlah mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’aala karena
bersyukur dapat melewati Sirath dengn selamat, lalu Allah Berfirman : “Wahai
orang orang yang suka menghormati bulan rajab, angkatlah kepalamu pada hari
ini, kamu telah menunaikan sujud dunia pada bulanku, sekarang berangkatlah
menuju tempat tempatmu ”
Allah Subhanahu Wa ta’aala.Malaikat
Jibril dan Mikail Alaihi Salam memanggil orang orang yang menghormati bulan
rajab dengan RAJABIYYUUN…
mengenai riwayat siapa dan dhoif atau tidaknya
hadist diatas, Wallahu’alam Bishowab..
Yang Paling penting adalah Inna a’maalu Bin
Niiyah.., Niat kita berpuasa, berdzikir, juga bersholawat Nabi, ingin berbuat amal kebajikan se
banyak banyaknya, ingin bisa memasuki surgaNya, ingin mendapat Rahmat dan
Ridhonya, dan kita berusaha semakin bertambah umur semakin dekat kepada Allah SWT.
Menurut Imam Suyuthi dalam al-Haawi
lil Fataawi, hampir semua hadist tentang puasa Rajab tersebut berstatus Dha’if
(kurang kuat). Akan tetapi hadits dha’if sebagaimana disepakati Ulama ahli
hadits, dapat digunakan untuk memotivasi diri dalam fadhailul A’mal (mengerjakan amal-amal kebajikan), selagi
tidak terlalu berat ke-dha’ifan-nya atau tidak ada dalam sanadnya seorang rawi
yang suka berdusta atau dituduh suka berdusta.
Ada lagi satu amalan yang hendaknya kita ikuti dari
Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab sebagaimana telah beliau ajarkan. Dari
sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika telah memasuki bulan
Rajab beliau banyak berdoa:
Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan (yang artinya : Ya Allah berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan).
Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan (yang artinya : Ya Allah berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan).
Wallahu’alam
0 komentar:
Posting Komentar