Perintah
mensyukuri nikmat Allah
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah
kamu mengingkari (ni’mat)-Ku.“(QS.
2:152)
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah
di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah
kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.“ (QS. 2:172)
“Sungguh Allah telah menolong
kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang
lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.“
(QS. 3:123)
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah
selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu
sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah
rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya
kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.“ (QS. 29:17)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (QS. 31:14)
“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada
tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di
sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah
olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha
Pengampun”. (QS.
34:15)
Allah
memberi balasan kepada Orang yang Bersyukur
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan
mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan
waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya
pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan
(pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada
orang-orang yang bersyukur.“
(QS. 3:145)
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih.”(QS. 14:7)
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan
hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa
yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya lagi Maha Terpuji.”
(QS.31:12)
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya
Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi
hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu
itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian
kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu.” (QS. 39:7)
“sebagai ni’mat dari Kami. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,“ (QS.54:35)
Kebanyakan
Manusia Tidak Bersyukur
“Dan Dialah yang telah menciptakan
bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu
bersyukur.” (QS.23:78)
“Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu
(jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: “Matilah
kamu”, kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai
karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS. 2:243)
“ kemudian saya akan mendatangi
mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan
Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).“ (QS. 7:17)
“Dan sesungguhnya Tuhanmu
benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia,
tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).” (QS.27:73)
“Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.“ (QS.32:9)
“Para jin itu membuat untuk Sulaiman
apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di
atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan
sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur.“ (QS. 34:13)
“Allah-lah yang menjadikan malam
untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang
benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan
atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.“ (QS. 40:61)
“Katakanlah: “Dia-lah Yang
menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi)
amat sedikit kamu bersyukur.“
(QS. 67:23)
Doa
Sebagai Tanda Mensyukuri Nikmat Allah
“Supaya kamu duduk di atas
punggungnya kemudian kamu ingat ni’mat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di
atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan
semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” (QS. 43:13-14)
Doa
(Nabi Sulaiman as.) Untuk Tetap Mensyukuri Nikmat Allah
“maka dia (Sulaiman as.) tersenyum
dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a: “Ya
Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
(QS. 27:19)
19. Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar)
Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh".
Allah
mengetahui siapa yang bersyukur
“Dan demikianlah telah Kami uji
sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin),
supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di
antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah
Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?” (QS.6:53)
Hadits
dan Wasiat Ulama Akhlak Tentang Syukur
“Yang paling pandai bersyukur kepada
Allah adalah orang yang paling pandai bersyukur kepada manusia.” (HR. Ath-Thabrani)
“Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi) :“Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya”, maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya.” (HR. Abu Dawud)
“Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi) :“Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya”, maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya.” (HR. Abu Dawud)
“Dua hal apabila dimiliki oleh
seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam
urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru
dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu
bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)
“Sebaik-baik do’a adalah pada hari
Arafat dan sebaik-baik yang aku ucapkan dan juga diucapkan oleh para nabi
sebelum aku adalah ucapan:“Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikalahu,
lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin qodir.” (Tidak ada Tuhan
kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala
kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa) (HR. Ahmad)
“Sungguh menakjubkan urusan seorang
mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan
kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia
bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya
apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan
kebaikan baginya.” (Hadits shohih.
Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu
‘anhu).
Sedang diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda:
“Setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan memuji Allah, maka tidak sempurnalah perbuatan itu.” (HR. Abu Dawud)
“Setiap perbuatan baik yang tidak dimulai dengan memuji Allah, maka tidak sempurnalah perbuatan itu.” (HR. Abu Dawud)
Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra.
bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
“Apabila anak seseorang meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya:Kamu telah mencabut nyawa anak hamba-Ku? Para malaikat menjawab: Ya. Allah bertanya lagi:Kamu telah mencabut buah-hatinya? Para malaikat menjawab: Ya. Allah bertanya: Apakah yang diucapkan oleh hamba hamba-Ku? Para malaikat menjawab:Ia memuji-Mu dan mengucap Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun (Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan sesungguhnya akan kembali kepada-Nya).
Kemudian Allah Ta’ala berfirman:Bangunlah sebuah rumah di sorga untuk para hamba-Ku itu dan namailah Bait Al-Hamd.” (HR. Turmudzi)
“Apabila anak seseorang meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya:Kamu telah mencabut nyawa anak hamba-Ku? Para malaikat menjawab: Ya. Allah bertanya lagi:Kamu telah mencabut buah-hatinya? Para malaikat menjawab: Ya. Allah bertanya: Apakah yang diucapkan oleh hamba hamba-Ku? Para malaikat menjawab:Ia memuji-Mu dan mengucap Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun (Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan sesungguhnya akan kembali kepada-Nya).
Kemudian Allah Ta’ala berfirman:Bangunlah sebuah rumah di sorga untuk para hamba-Ku itu dan namailah Bait Al-Hamd.” (HR. Turmudzi)
“Jika memang ada suatu cara yang
dapat ditiru dalam pengabdian (ibadah) kepada Allah bagi hamba-Nya, yang paling
taat, yang lebih baik daripada bersyukur di setiap kesempatan, maka Allah akan
menganggap cara pengabdian itu melebihi segala ciptaan yang lain. Karena
sesungguhnya, tidak ada bentuk pengabdian yang lebih baik dari pada bersyukur
di setiap kesempatan, Dia telah memilihnya menjadi bentuk pengabdian terunggul
daripada bentuk-bentuk pengabdian yang lainnya.(Imam Ja’far Ash-shadiq ra.)
“Siapa yang tidak mensyukuri nikmat
Tuhan, maka berarti berusaha untuk hilangnya nikmat itu. Dan siapa yang
bersyukur atas nikmat berarti telah mengikat nikmat itu dengan ikatan yang
kuat.” (Syeikh Ibnu Athaillah ra.)
“Syukur dengan lisan adalah nikmat
yang besar. Manusia menanggung beban lebih besar ketika memperoleh
nikmat dibanding ketika mengalami bencana. Bencana membutuhkan kesabaran, dan
manusia mampu bersabar. Sedangkan kenikmatan perlu disyukuri, padahal Allah
berfirman:
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba[34]:13)
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba[34]:13)
[Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi
ra.]
Peringatan dari Rasulullah SAW akan pentingnya mensyukuri 2 nikmat yang selalu melalaikan manusia yaitu nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.
1. Nikmat kesehatan,
Banyak
sekali manusia yang menyia-nyiakan masa ketika sehat badannya untuk hal yang
tidak bermanfaat dengan tidak mendekatkan diri kepada Allah.
2. Nikmat waktu luang, adalah salah satu
nikmat Allah yang sering dilalaikan dan tidak mengisinya dengan hal yang
bermanfaat seperti amar ma’ruf nahi munkar.
Menyia-nyiakan
waktu luang dan masa sehat ini berarti merugikan mereka.
An-Nu’man bin Basyir ra berkata, bahwa Nabi saw bersabda:”Siapa yang tidak mensyukuri nikmat yang
sedikit, maka tidak akan dapat mensyukuri nikmat yang banyak, dan siapa yang
tidak berterima-kasih kepada sesama manusia berarti tidak bersyukur kepada
Allah.”
0 komentar:
Posting Komentar