Suatu hari, Nabi SAW menyampaikan tiga wasiat kepada Abu Darda' RA.
Wasiat itu, tak hanya untuk diri Abu Darda seorang, tapi juga seluruh
umat Islam. Tentu saja, wasiat itu memiliki makna yang dalam dan juga
banyak keutamaan.
Ketiga wasiat itu, sebagaimana disampaikan Abu Darda adalah sebagai
berikut. “Kekasihku (Muhammad SAW) mewasiatkan kepadaku tiga hal yang
tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, yaitu berpuasa tiga hari dalam
setiap bulan, Shalat Dhuha, dan Shalat Witir sebelum tidur.” (HR
Bukhari).
Islam adalah agama yang damai dan kasih sayang.
Islam adalah agama yang senantiasa menyebarkan kedamaian dan ketenteraman bagi
seluruh umat manusia. Tidak hanya kedamaian bagi umat Islam, tapi juga bagi
umat agama lain.
Islam itu berarti keselamatan, kedamaian, ketenangan, dan kesejahteraan. Sudah selayaknya bila setiap Muslim senantiasa menyebarkan salam dan kedamaian, baik kepada orang yang sudah dikenal maupun yang belum.
Abdullah bin Amru bin Ash RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimanakah Islam yang baik itu?” Beliau menjawab; “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun tidak.” (Mut tafaq ‘alaih).
Islam itu berarti keselamatan, kedamaian, ketenangan, dan kesejahteraan. Sudah selayaknya bila setiap Muslim senantiasa menyebarkan salam dan kedamaian, baik kepada orang yang sudah dikenal maupun yang belum.
Abdullah bin Amru bin Ash RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimanakah Islam yang baik itu?” Beliau menjawab; “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun tidak.” (Mut tafaq ‘alaih).
Allah
Swt Berfirman:
" Sesungguhnya
kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam Lailatul Qodar. Dan tahukah
engkau apa lailatul qodar itu?. Malam lailatul qodar itu lebih baik daripada
1000 bulan. Malaikat dan ruh (Jibril) turun padanya dengan ijin Tuhan-nya
membawa segala perintah. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar".
Sabda
Nabi Muhammad SAW:
"
Carilah di sepuluh terakhir Bulan Ramadhan, dan carilah pada hari kesembilan,
ketujuh dan kelima. Saya berkata, "Wahai Abu Said engkau lebih tahu
tentang bilangan". Abu Said berkata, "Betul". "Apa yang di
maksud dengan hari kesembilan, ketujuh, dan kelima". Abu Said berkata,
" Jika sudah lewat 21 hari, maka yang kurang 9 hari, jika sudah 23 hari
maka yang kurang 7 hari, jika sudah lewat 25 hari maka yang kurang 5". (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Al
Baihaqi).
Bismillahirrahmanirrahim…
Firman
Allah SWT di dalam surah al-Baqarah ayat 183 yang bermaksud :” Wahai orang-orang yang beriman, telah wajib ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang yang bertaqwa.”
Manakala Rasulullah SAW telah bersabda :
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu bulan Ramadhan bulan yang penuh berkat. Allah telah fardukan ke atas kamu berpuasa padanya. Sepanjang bulan Ramadhan itu dibuka segala pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka serta dibelenggu segala syaitan…”
Ini adalah Do’a Sulthon Al Aulia’ Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al
Jilani RA Yang Biasa Dibaca oleh Hadhrotus Syaikh Ahmad Asrori Al Ishaqy
RA Untuk Menyambut Bulan Romadhon :
Dinukil dari Al Ghunyah li Tholibi Thoriq Al Haq karya Sulthon Al Aulia’ Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jilani RA.
Sumber : disini
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الصِّيَامِ. اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْقِيَامِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
اْلاِيْمَانِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْقُرْأَنِ. اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكِ يَا شَهْرَ اْلاَنْوَارِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
الْمَغْفِرَةِ وَالْغُفْرَانِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
الدَّرَجَاتِ وَالنَّجَاتِ مِنَ الدَّرَكَاتِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا
شَهْرَ التَّائِبِيْنَ الْعَابِدِيْنَ. اَلسَّلاََمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
الْعَارِفِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْمُجْتَهِدِيْنَ.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ اْلأَمَانِ. كُنْتِ لِلْعَاصِيْنَ حَبْسًا
وَلِلْمُتَّقِيْنَ اُنْسًا. اَلسَّلاَمُ عَلَى اْلقَنَادِيْلِ
وَالْمَصَابِيْحِ الزَّاهِرَةِ. وَالْعُيُوْنِ السَّاهِرَةِ. وَالدُّمُوْعِ
الْهَاطِلَةِ. وَالْمَحَارِيْبِ الْمُتَعَطِّرَةِ. وَاْلعَبَرَاتِ
الْمُنْسَكِبَةِ الْمُتَفَطِّرَةِ. وَاْلاَنْفَاسِ الصَّاعِدَةِ مِنَ
الْقُلُوْبِ الْمُحْتَقِرَةِ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ
قَبِلْتَ صِيَامَهُمْ وَصَلاَتَهُمْ وَبَدَّلْتَ سَيِّئاَتِهِ
بِحَسَنَاتِهِ. وَاَدْخَلْتَهُ بِرَحْمَتِكَ فِى جَنَّاتِكَ. وَرَفَعْتَ
دَرَجَاتِهِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الراَّحِمِيْنَ.
“Salam bagimu wahai bulan
Romadhon. Salam bagimu wahai bulan qiyam (bulan untuk mendirikan sholat
tarawih). Salam bagimu wahai bulan iman. Salam bagimu wahai bulan yang
di dalamnya diturunkan Al Qur’an. Salam bagimu wahai bulan yang penuh
cahaya. Salam bagimu wahai bulan yang penuh ampunan. Salam bagimu wahai
bulan (untuk menaikkan) derajat dan keselamatan dari derajat yang
rendah. Salam bagimu wahai bulan bagi orang-orang yang bertaubat dan
ahli ibadah. Salam bagimu wahai bulan milik orang-orang yang ma’rifat.
Salam bagimu wahai bulan milik orang-orang yang bersungguh-sungguh.
Salam bagimu wahai bulan yang aman. Engkau adalah penjara bagi
orang-orang yang melakukan maksiat dan kesenangan bagi orang-orang yang
bertakwa. Salam bagi pelita yang bersinar, mata-mata yang terjaga,
airmata yang terus menetes, mihrab-mihrab yang semerbak mewangi, airmata
yang tumpah, dan nafas-nafas yang naik dari hati yang hina. Ya Allah,
jadikanlah kami orang-orang yang Engkau terima puasa dan sholatnya, yang
Engkau ganti kejelekannya dengan kebaikan, yang Engkau masukkan ke
dalam surga-Mu dengan rahmat-Mu, dan yang Engkau angkat derajatnya
dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Asih.”
*Doa ini biasa dibaca hadhrotus
Syaikh pada malam tanggal 1 Romadhon ba’da maghrib, dengan model talqin
(Beliau membaca beberapa kalimat, lalu ditirukan oleh jamaah)
Sumber : disini
Dalam Kitab Minhaj Al-Balaghah , Diriwayatkan oleh Sayyidina `Ali
karamallahu wajhah, ketika menyambut
Ramadhan Sayyidina Rasulullah SAW berpesan :
” Wahai manusia,
sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan
maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling
utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya
adalah jam-jam paling utama.
Inilah bulan ketika
kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan olehNya. Di bulan ini
nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan
doa-doamu diijabah (dimakbul). Bermohonlah kepada Allah dengan niat yang tulus
dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk berpuasa dan membaca
Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak
mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.
Diriwayatkan dari
Anas bin Malik, dia berkata, “Saat kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah
saw, beliau bersabda: “Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki
penghuni Surga”. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang datang
sementara bekas air wudlu masih mengalir di jeggotnya, sedang tangan kirinya
memegang terompah. Keesokan harinya Rasulullah saw mengatakan seperti
perkataannya yang kemarin. Lalu muncullah laki-laki itu lagi persis seperti
kedatangannya pertama kali. Di hari ketiga Rasulullah saw mengatakannya lagi
dan datanglah laki-laki itu lagi seperti kedatangannya pertama kali.
قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ، وَوَعْدِكَ، مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.) قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa sallam :
Raja dari semua do’a mohon pengampunan adalah kau ucapkan :
“Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yang menciptaku, dan aku adalah Hamba-Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung pada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku sadari kenikmatan-Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa-dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk surga, barangsiapa yang mengucapkannya dimalam hari dengan mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk surga.
(Shahih Bukhari)
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa sallam :
Raja dari semua do’a mohon pengampunan adalah kau ucapkan :
“Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yang menciptaku, dan aku adalah Hamba-Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung pada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku sadari kenikmatan-Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa-dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk surga, barangsiapa yang mengucapkannya dimalam hari dengan mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk surga.
(Shahih Bukhari)
Bulan rajab adalah bulan yang sangat mulia dan
agung, penuh barokah dan hikmah, ibadah pada bulan ini dilipatgandakan
pahalanya oleh Allah, doa-doa diijabah, dan pintu taubat dibuka lebar-lebar
siap menerima siapapun juga yang hendak bertaubat kepada Allah. Seperti
diriwayatkan oleh Al imam Ibnu ‘Asakir dari Abu Umamah RA bahwasanya Nabi
Muhammad SAW bersabda (yang artinya):
“Ada lima malam yang
tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya, malam pertama bulan rajab, malam
pertengahan sya’ban (nisfu sya’ban), malam jumat, malam idul fitri dan malam
idul adha”.
Dan cukup kiranya sebagai kemuliaan bulan ini di
mana Allah Ta’ala menjadikannya salah satu dari empat bulan yang dinamakan Asyhurul Hurum
(bulan yang terhormat). Sebagaimana dalam Al Quran Allah berfirman (yang
artinya):
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah
dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram (mulya). Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.
(QS. At Taubah 36)
Mengenai Asyhurul Hurum ini Nabi Muhammad SAW telah
menjelaskan kepada kita bahwa empat bulan tersebut adalah Dzul Qa’dah, Dzul
Hijjah, Muharram dan Rajab. Seperti dalam riwayat Bukhori dan Muslim dari sahabat
Abu Bakrah RA.
Sahabat Ibnu Abbas RA mengatakan tentang kemulyaan
empat bulan ini:
“Allah telah mengkhususkan empat bulan, dimana
Allah menjadikannya penuh kemulyaan, dosa-dosa di bulan ini lebih besar
daripada bulan lainnya, begitu pula amal sholeh dan pahala”.
Bulan Rajab adalah bulan taubah, seorang ulama’
ahli hadits Al-Imam Muhammad bin Abdullah Al Jardani Rohimahullah menerangkan
dalam kitab hadits Misbahud-dholam bahwa : “Diterangkan dalam kitab-kitab Allah
yang terdahulu, orang yang membaca :
Robbighfirli warhamni watub 'allayyaDibaca 70 x setiap ba’da isya’ atau waktu pagi dan sore bulan Rajab,
“Orang tersebut akan terhindar dari siksaan api neraka (dosa-dosanya diampuni oleh Allah)”
Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan
di bulan Rajab adalah berpuasa, karena sudah
termasuk dalam keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum, sebab Rajab
termasuk Al Asyhurul Hurum.
Dzat pencipta yang sangat besar kekuasaanNya & sangat tinggi kalimat-Nya serta berkesinambungan Nikmat-nikmat-Nya, yakni Allah SWT, telah menghiasai 7 Perkara di dunia diatas 7 Perkara lainnya, untuk memberitahukan kepada orang-orang yang berilmu, bahwa di dalam angka 7 itu terdapat Rahasia / Keunikan yang sangat besar / agung kedudukannya di sisi Allah SWT
Pertama : Allah menghiasi Udara ini dengan 7 Lapis Langit sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An Naba’ ayat 12, “Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kukuh.”
Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan Tujuh Bintang. Tujuh Bintang yang dimaksud adalah : Bintang Zuhal, Bintang Musytari, Bintang Marikh, Bintang Syamsu, Bintang Zahro, Bintang Athorid, dan Bintang Qomar. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Hijr ayat 16, "Dan sungguh Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya.”
Kedua : Allah telah menghiasi padang (tanah) yang lapang dengan Tujuh lapis Bumi. Rasulullah SAW pernah menjelaskan : Para penghuni Bumi Lapisan ke-7 adalah golongan Malaikat, Pada lapisan ke-6 di huni oleh Iblis dan para pembantunya, Pada lapisan bumi ke-5 di huni oleh setan-setan, Pada lapisan ke-4 di huni oleh ular-ular, Pada lapisan ke-3 di huni oleh kalajengking, pada lapisan ke-2 oleh jin-jin, dan Pada lapisan pertama adalah Manusia. Kemudian Allah menghias bumi itu dengan tujuh lautan.
Ketiga : Allah telah menghiasi neraka dengan Tujuh Tingkatan, yaitu : Jahannam, Sa’ir, Saqor, Jahim, Huthomah, Ladhoo dan Haawiyah. Kemudian Allah menghiasi pula dari tiap-tiap neraka dengan tujuh Pintu. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 44, "Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."
Keempat : Allah menghiasi Al-Qur’an (Kitab suci umat Islam) dengan Tujuh surat panjang, Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah. Kemudian Allah menghiasinya pula dengan Tujuh ayat Ummul kitab (Al-Fatihah/Pembuka kitab). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat AL Hijr ayat 87, "Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung."
Kelima : Allah menghias manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya, dengan tujuh peribadatan, yaitu : dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah (muka) dengan sujud.
Keenam : Allah menghias umur manusia dengan tujuh tingkatan / tahapan. Pada masa baru lahir dinamakan tahapan rodhi’ (Menyusu), kemudian tahap fa thim (disapih), tahapan Shobiyyi (bayi), tahapan ghulam (masa kanak-kanak), kemudian tahapan syaab (pemuda/remaja), kemudian tahapan kuhul (yakni menginjak usia antara 30-50 tahun), dan menginjak tahapan Syaikh (masa tua).
Ketujuh : Allah menghiasi dunia ini dengan tujuh negeri yang besar, yaitu : 1) Hindustan, 2) Hijaz, 3) Badiyah dan Kufah, 4) Irak, Syam,(Siria), Khurasan sampai Balakh, 5) Roma dan Armenia, 6) Negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan 7) Cina Turkistan.
Kemudian Allah menghias tujuh negeri besar itu dengan tujuh hari, yaitu Sabtu, Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Dan Allah memuliakan dengan ketujuh hari ini tujuh dari para Nabi, yaitu : Allah memuliakan Nabi Musa, as dengan hari sabtu, Isa Bin Maryam as dengan hari Ahad, Dawud, as dengan hari Senin, Nabi Sulaiman, as dengan hari Selasa, Nabi Ya’qub, as dengan hari Rabu, Nabi Adam, as dengan hari Kamis, dan Nabi Muhammad saw beserta umatnya dengan hari Jumat.
'Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada
malam aku sebelum di Israqkan.... ....'
1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah di datangi oleh malaikatul maut dengan keadaan yg amat mengerunkan untuk mengambil nyawanya, maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.
2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDHUNYA YANG SEMPURNA.
3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis laknatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.
4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikat Ahzab,tetapi SOLATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari siksaan itu.
5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali dia mendatangi satu telaga di halang dari meminumnya, ketika itu datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT memberi minum hingga ia merasa puas.
6. Aku melihat umatku coba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpulan- kumpulan, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil kekumpulanku seraya duduk disebelahku.
7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelita di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan binggung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT lalu mengeluarkannya dari kegelapan ke tempat yang terang - benderang.
8. Aku melihat umatku coba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidakpun membalas bicaranya, maka menjelmalah SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya, lalu berbicara mereka dengannya.
9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya,maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SWT lalu menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)
Rabu, 26 Desember 2012
Wasiat Rasulullah
Suatu hari, Nabi SAW menyampaikan tiga wasiat kepada Abu Darda' RA.
Wasiat itu, tak hanya untuk diri Abu Darda seorang, tapi juga seluruh
umat Islam. Tentu saja, wasiat itu memiliki makna yang dalam dan juga
banyak keutamaan.
Ketiga wasiat itu, sebagaimana disampaikan Abu Darda adalah sebagai
berikut. “Kekasihku (Muhammad SAW) mewasiatkan kepadaku tiga hal yang
tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, yaitu berpuasa tiga hari dalam
setiap bulan, Shalat Dhuha, dan Shalat Witir sebelum tidur.” (HR
Bukhari).

Jumat, 28 September 2012
Keutamaan Menyebarkan Salam
Islam adalah agama yang damai dan kasih sayang.
Islam adalah agama yang senantiasa menyebarkan kedamaian dan ketenteraman bagi
seluruh umat manusia. Tidak hanya kedamaian bagi umat Islam, tapi juga bagi
umat agama lain.
Islam itu berarti keselamatan, kedamaian, ketenangan, dan kesejahteraan. Sudah selayaknya bila setiap Muslim senantiasa menyebarkan salam dan kedamaian, baik kepada orang yang sudah dikenal maupun yang belum.
Abdullah bin Amru bin Ash RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimanakah Islam yang baik itu?” Beliau menjawab; “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun tidak.” (Mut tafaq ‘alaih).
Islam itu berarti keselamatan, kedamaian, ketenangan, dan kesejahteraan. Sudah selayaknya bila setiap Muslim senantiasa menyebarkan salam dan kedamaian, baik kepada orang yang sudah dikenal maupun yang belum.
Abdullah bin Amru bin Ash RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimanakah Islam yang baik itu?” Beliau menjawab; “Kamu memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun tidak.” (Mut tafaq ‘alaih).

Rabu, 15 Agustus 2012
Minggu, 12 Agustus 2012
Malam Lailatul Qodar
Allah
Swt Berfirman:
" Sesungguhnya
kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam Lailatul Qodar. Dan tahukah
engkau apa lailatul qodar itu?. Malam lailatul qodar itu lebih baik daripada
1000 bulan. Malaikat dan ruh (Jibril) turun padanya dengan ijin Tuhan-nya
membawa segala perintah. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar".
Sabda
Nabi Muhammad SAW:
"
Carilah di sepuluh terakhir Bulan Ramadhan, dan carilah pada hari kesembilan,
ketujuh dan kelima. Saya berkata, "Wahai Abu Said engkau lebih tahu
tentang bilangan". Abu Said berkata, "Betul". "Apa yang di
maksud dengan hari kesembilan, ketujuh, dan kelima". Abu Said berkata,
" Jika sudah lewat 21 hari, maka yang kurang 9 hari, jika sudah 23 hari
maka yang kurang 7 hari, jika sudah lewat 25 hari maka yang kurang 5". (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Al
Baihaqi).

Kelebihan Sholat Tarawih
Bismillahirrahmanirrahim…
Firman
Allah SWT di dalam surah al-Baqarah ayat 183 yang bermaksud :” Wahai orang-orang yang beriman, telah wajib ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang yang bertaqwa.”
Manakala Rasulullah SAW telah bersabda :
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu bulan Ramadhan bulan yang penuh berkat. Allah telah fardukan ke atas kamu berpuasa padanya. Sepanjang bulan Ramadhan itu dibuka segala pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka serta dibelenggu segala syaitan…”

Kamis, 19 Juli 2012
Do’a Syaikh Abdul Qadir Al-Jilany Menyambut Ramadhan
Ini adalah Do’a Sulthon Al Aulia’ Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al
Jilani RA Yang Biasa Dibaca oleh Hadhrotus Syaikh Ahmad Asrori Al Ishaqy
RA Untuk Menyambut Bulan Romadhon :
Dinukil dari Al Ghunyah li Tholibi Thoriq Al Haq karya Sulthon Al Aulia’ Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jilani RA.
Sumber : disini
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الصِّيَامِ. اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْقِيَامِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
اْلاِيْمَانِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْقُرْأَنِ. اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكِ يَا شَهْرَ اْلاَنْوَارِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
الْمَغْفِرَةِ وَالْغُفْرَانِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
الدَّرَجَاتِ وَالنَّجَاتِ مِنَ الدَّرَكَاتِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا
شَهْرَ التَّائِبِيْنَ الْعَابِدِيْنَ. اَلسَّلاََمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ
الْعَارِفِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْمُجْتَهِدِيْنَ.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ اْلأَمَانِ. كُنْتِ لِلْعَاصِيْنَ حَبْسًا
وَلِلْمُتَّقِيْنَ اُنْسًا. اَلسَّلاَمُ عَلَى اْلقَنَادِيْلِ
وَالْمَصَابِيْحِ الزَّاهِرَةِ. وَالْعُيُوْنِ السَّاهِرَةِ. وَالدُّمُوْعِ
الْهَاطِلَةِ. وَالْمَحَارِيْبِ الْمُتَعَطِّرَةِ. وَاْلعَبَرَاتِ
الْمُنْسَكِبَةِ الْمُتَفَطِّرَةِ. وَاْلاَنْفَاسِ الصَّاعِدَةِ مِنَ
الْقُلُوْبِ الْمُحْتَقِرَةِ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ
قَبِلْتَ صِيَامَهُمْ وَصَلاَتَهُمْ وَبَدَّلْتَ سَيِّئاَتِهِ
بِحَسَنَاتِهِ. وَاَدْخَلْتَهُ بِرَحْمَتِكَ فِى جَنَّاتِكَ. وَرَفَعْتَ
دَرَجَاتِهِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الراَّحِمِيْنَ.
“Salam bagimu wahai bulan
Romadhon. Salam bagimu wahai bulan qiyam (bulan untuk mendirikan sholat
tarawih). Salam bagimu wahai bulan iman. Salam bagimu wahai bulan yang
di dalamnya diturunkan Al Qur’an. Salam bagimu wahai bulan yang penuh
cahaya. Salam bagimu wahai bulan yang penuh ampunan. Salam bagimu wahai
bulan (untuk menaikkan) derajat dan keselamatan dari derajat yang
rendah. Salam bagimu wahai bulan bagi orang-orang yang bertaubat dan
ahli ibadah. Salam bagimu wahai bulan milik orang-orang yang ma’rifat.
Salam bagimu wahai bulan milik orang-orang yang bersungguh-sungguh.
Salam bagimu wahai bulan yang aman. Engkau adalah penjara bagi
orang-orang yang melakukan maksiat dan kesenangan bagi orang-orang yang
bertakwa. Salam bagi pelita yang bersinar, mata-mata yang terjaga,
airmata yang terus menetes, mihrab-mihrab yang semerbak mewangi, airmata
yang tumpah, dan nafas-nafas yang naik dari hati yang hina. Ya Allah,
jadikanlah kami orang-orang yang Engkau terima puasa dan sholatnya, yang
Engkau ganti kejelekannya dengan kebaikan, yang Engkau masukkan ke
dalam surga-Mu dengan rahmat-Mu, dan yang Engkau angkat derajatnya
dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Asih.”
*Doa ini biasa dibaca hadhrotus
Syaikh pada malam tanggal 1 Romadhon ba’da maghrib, dengan model talqin
(Beliau membaca beberapa kalimat, lalu ditirukan oleh jamaah)
Sumber : disini

Rabu, 18 Juli 2012
Selasa, 17 Juli 2012
Khotbah Rasulullah SAW menyambut bulan suci Ramadhan
Dalam Kitab Minhaj Al-Balaghah , Diriwayatkan oleh Sayyidina `Ali
karamallahu wajhah, ketika menyambut
Ramadhan Sayyidina Rasulullah SAW berpesan :
” Wahai manusia,
sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan
maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling
utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya
adalah jam-jam paling utama.
Inilah bulan ketika
kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan olehNya. Di bulan ini
nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan
doa-doamu diijabah (dimakbul). Bermohonlah kepada Allah dengan niat yang tulus
dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk berpuasa dan membaca
Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak
mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.

Selasa, 26 Juni 2012
Pentingnya Kebersihan HATI
Diriwayatkan dari
Anas bin Malik, dia berkata, “Saat kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah
saw, beliau bersabda: “Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki
penghuni Surga”. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang datang
sementara bekas air wudlu masih mengalir di jeggotnya, sedang tangan kirinya
memegang terompah. Keesokan harinya Rasulullah saw mengatakan seperti
perkataannya yang kemarin. Lalu muncullah laki-laki itu lagi persis seperti
kedatangannya pertama kali. Di hari ketiga Rasulullah saw mengatakannya lagi
dan datanglah laki-laki itu lagi seperti kedatangannya pertama kali.

Kamis, 31 Mei 2012
Sayyidul Istighfar
قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ، وَوَعْدِكَ، مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.) قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa sallam :
Raja dari semua do’a mohon pengampunan adalah kau ucapkan :
“Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yang menciptaku, dan aku adalah Hamba-Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung pada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku sadari kenikmatan-Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa-dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk surga, barangsiapa yang mengucapkannya dimalam hari dengan mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk surga.
(Shahih Bukhari)
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa sallam :
Raja dari semua do’a mohon pengampunan adalah kau ucapkan :
“Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yang menciptaku, dan aku adalah Hamba-Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung pada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku sadari kenikmatan-Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa-dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk surga, barangsiapa yang mengucapkannya dimalam hari dengan mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk surga.
(Shahih Bukhari)

Kamis, 24 Mei 2012
BULAN RAJAB
Bulan rajab adalah bulan yang sangat mulia dan
agung, penuh barokah dan hikmah, ibadah pada bulan ini dilipatgandakan
pahalanya oleh Allah, doa-doa diijabah, dan pintu taubat dibuka lebar-lebar
siap menerima siapapun juga yang hendak bertaubat kepada Allah. Seperti
diriwayatkan oleh Al imam Ibnu ‘Asakir dari Abu Umamah RA bahwasanya Nabi
Muhammad SAW bersabda (yang artinya):
“Ada lima malam yang
tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya, malam pertama bulan rajab, malam
pertengahan sya’ban (nisfu sya’ban), malam jumat, malam idul fitri dan malam
idul adha”.
Dan cukup kiranya sebagai kemuliaan bulan ini di
mana Allah Ta’ala menjadikannya salah satu dari empat bulan yang dinamakan Asyhurul Hurum
(bulan yang terhormat). Sebagaimana dalam Al Quran Allah berfirman (yang
artinya):
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah
dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat bulan haram (mulya). Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.
(QS. At Taubah 36)
Mengenai Asyhurul Hurum ini Nabi Muhammad SAW telah
menjelaskan kepada kita bahwa empat bulan tersebut adalah Dzul Qa’dah, Dzul
Hijjah, Muharram dan Rajab. Seperti dalam riwayat Bukhori dan Muslim dari sahabat
Abu Bakrah RA.
Sahabat Ibnu Abbas RA mengatakan tentang kemulyaan
empat bulan ini:
“Allah telah mengkhususkan empat bulan, dimana
Allah menjadikannya penuh kemulyaan, dosa-dosa di bulan ini lebih besar
daripada bulan lainnya, begitu pula amal sholeh dan pahala”.
Bulan Rajab adalah bulan taubah, seorang ulama’
ahli hadits Al-Imam Muhammad bin Abdullah Al Jardani Rohimahullah menerangkan
dalam kitab hadits Misbahud-dholam bahwa : “Diterangkan dalam kitab-kitab Allah
yang terdahulu, orang yang membaca :
Robbighfirli warhamni watub 'allayyaDibaca 70 x setiap ba’da isya’ atau waktu pagi dan sore bulan Rajab,
“Orang tersebut akan terhindar dari siksaan api neraka (dosa-dosanya diampuni oleh Allah)”
Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan
di bulan Rajab adalah berpuasa, karena sudah
termasuk dalam keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum, sebab Rajab
termasuk Al Asyhurul Hurum.

Selasa, 10 April 2012
RAHASIA ANGKA 7
Dzat pencipta yang sangat besar kekuasaanNya & sangat tinggi kalimat-Nya serta berkesinambungan Nikmat-nikmat-Nya, yakni Allah SWT, telah menghiasai 7 Perkara di dunia diatas 7 Perkara lainnya, untuk memberitahukan kepada orang-orang yang berilmu, bahwa di dalam angka 7 itu terdapat Rahasia / Keunikan yang sangat besar / agung kedudukannya di sisi Allah SWT
Pertama : Allah menghiasi Udara ini dengan 7 Lapis Langit sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat An Naba’ ayat 12, “Dan Kami (Allah) jadikan di atas kamu tujuh (langit) yang kukuh.”
Kemudian Allah menghiasi langit itu dengan Tujuh Bintang. Tujuh Bintang yang dimaksud adalah : Bintang Zuhal, Bintang Musytari, Bintang Marikh, Bintang Syamsu, Bintang Zahro, Bintang Athorid, dan Bintang Qomar. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al Hijr ayat 16, "Dan sungguh Kami telah menjadikan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasinya bagi orang-orang yang memandangnya.”
Kedua : Allah telah menghiasi padang (tanah) yang lapang dengan Tujuh lapis Bumi. Rasulullah SAW pernah menjelaskan : Para penghuni Bumi Lapisan ke-7 adalah golongan Malaikat, Pada lapisan ke-6 di huni oleh Iblis dan para pembantunya, Pada lapisan bumi ke-5 di huni oleh setan-setan, Pada lapisan ke-4 di huni oleh ular-ular, Pada lapisan ke-3 di huni oleh kalajengking, pada lapisan ke-2 oleh jin-jin, dan Pada lapisan pertama adalah Manusia. Kemudian Allah menghias bumi itu dengan tujuh lautan.
Ketiga : Allah telah menghiasi neraka dengan Tujuh Tingkatan, yaitu : Jahannam, Sa’ir, Saqor, Jahim, Huthomah, Ladhoo dan Haawiyah. Kemudian Allah menghiasi pula dari tiap-tiap neraka dengan tujuh Pintu. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 44, "Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka."
Keempat : Allah menghiasi Al-Qur’an (Kitab suci umat Islam) dengan Tujuh surat panjang, Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah, An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah. Kemudian Allah menghiasinya pula dengan Tujuh ayat Ummul kitab (Al-Fatihah/Pembuka kitab). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat AL Hijr ayat 87, "Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung."
Kelima : Allah menghias manusia dengan tujuh anggota badan, yaitu dua tangan, dua kaki, dua lutut, dan satu wajah. Kemudian Allah menghiasinya, dengan tujuh peribadatan, yaitu : dua tangan dengan doa, dua kaki dengan berkhidmat, dua lutut dengan duduk, dan wajah (muka) dengan sujud.
Keenam : Allah menghias umur manusia dengan tujuh tingkatan / tahapan. Pada masa baru lahir dinamakan tahapan rodhi’ (Menyusu), kemudian tahap fa thim (disapih), tahapan Shobiyyi (bayi), tahapan ghulam (masa kanak-kanak), kemudian tahapan syaab (pemuda/remaja), kemudian tahapan kuhul (yakni menginjak usia antara 30-50 tahun), dan menginjak tahapan Syaikh (masa tua).
Ketujuh : Allah menghiasi dunia ini dengan tujuh negeri yang besar, yaitu : 1) Hindustan, 2) Hijaz, 3) Badiyah dan Kufah, 4) Irak, Syam,(Siria), Khurasan sampai Balakh, 5) Roma dan Armenia, 6) Negeri Ya’juj dan Ma’juj, dan 7) Cina Turkistan.
Kemudian Allah menghias tujuh negeri besar itu dengan tujuh hari, yaitu Sabtu, Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Dan Allah memuliakan dengan ketujuh hari ini tujuh dari para Nabi, yaitu : Allah memuliakan Nabi Musa, as dengan hari sabtu, Isa Bin Maryam as dengan hari Ahad, Dawud, as dengan hari Senin, Nabi Sulaiman, as dengan hari Selasa, Nabi Ya’qub, as dengan hari Rabu, Nabi Adam, as dengan hari Kamis, dan Nabi Muhammad saw beserta umatnya dengan hari Jumat.

Sabtu, 07 April 2012
ANTARA 9 MIMPI NABI MUHAMMAD SAW
'Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi-mimpi yang menakjubkan pada
malam aku sebelum di Israqkan.... ....'
1. Aku telah melihat seorang dari umatku telah di datangi oleh malaikatul maut dengan keadaan yg amat mengerunkan untuk mengambil nyawanya, maka malaikat itu terhalang perbuatannya itu disebabkan oleh KETAATAN DAN KEPATUHANNYA KEPADA KEDUA IBUBAPANYA.
2. Aku melihat seorang dari umatku telah disediakan azab kubur yang amat menyiksakan, diselamatkan oleh berkat WUDHUNYA YANG SEMPURNA.
3. Aku melihat seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan dan iblis-iblis laknatullah, maka ia diselamatkan dengan berkat ZIKIRNYA YANG TULUS IKHLAS kepada Allah.
4. Aku melihat bagaimana umatku diseret dengan rantai yang diperbuat daripada api neraka jahanam yang dimasukkan dari mulut dan dikeluarkan rantai tersebut ke duburnya oleh malaikat Ahzab,tetapi SOLATNYA YANG KHUSUK DAN TIDAK MENUNJUK-NUNJUK telah melepaskannya dari siksaan itu.
5. Aku melihat umatku ditimpa dahaga yang amat berat, setiap kali dia mendatangi satu telaga di halang dari meminumnya, ketika itu datanglah pahala PUASANYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT memberi minum hingga ia merasa puas.
6. Aku melihat umatku coba untuk mendekati kumpulan para nabi yang sedang duduk berkumpulan- kumpulan, setiap kali dia datang dia akan diusir, maka menjelmalah MANDI JUNUB DENGAN RUKUN YANG SEMPURNANYA sambil kekumpulanku seraya duduk disebelahku.
7. Aku melihat seorang dari umatku berada di dalam keadan gelap gelita di sekelilingnya, sedangkan dia sendiri di dalam keadaan binggung, maka datanglah pahala HAJI DAN UMRAHNYA YANG IKHLAS KEPADA ALLAH SWT lalu mengeluarkannya dari kegelapan ke tempat yang terang - benderang.
8. Aku melihat umatku coba berbicara dengan golongan orang mukmin tetapi mereka tidakpun membalas bicaranya, maka menjelmalah SIFAT SILATURRAHIMNYA DAN TIDAK SUKA BERMUSUH-MUSUHAN SESAMA UMATKU lalu menyeru kepada mereka agar menyambut bicaranya, lalu berbicara mereka dengannya.
9. Aku melihat umatku sedang menepis-nepis percikan api ke mukanya,maka segeralah menjelma pahala SEDEKAHNYA YANG IKHLAS KERANA ALLAH SWT lalu menabir muka dan kepalanya dari bahaya api tersebut.

Langganan:
Postingan (Atom)